KAJIAN: MANUSIA CIPTAAN TUHAN YANG PALING SEMPURNA

Admin     12:30     No comments

Penulis: Jaka Kelana-Lampung.

LALU APA TUJUAN KESEMPURNAAN MANUSIA MENURUT Al-Quran?

- Tuhan Mengetahui Segalanya sebelum menciptakan langit dan bumi, bahkan jauh sebelum menciptakan manusia (Adam AS - Manusia pertama).

- Jika Benar manusia dulu pernah mengadakan perjanjiaan dengan Tuhan untuk patuh, lantas sekarang (di Dunia) mengapa semua manusia tidak mengingatnya?

- Jika Tuhan mengetahui bahwa sebagian manusia masuk Surga, mayoritas manusia akan masuk Neraka, jadi mengapa Tuhan menciptakan manusia?

- Apaka Tuhan raja tega, akan menyiksa banyak manusia ke dalam neraka? (tetapi walau Tuhan tahu banyak manusai yang akan masuk neraka, karena menentangNya, itu tidak menggagalkan Tuhan menciptakannya dan tidak membuat Tuhan rugi), dengan berkata "kun" maka jadilah, itu sangat mudah bagi Tuhan.

Assalamualaikum WR WB...Merujuk Al-Quran-As-Sunah (yang di dalamnya berisi Perintah Allah dan sejarah dari zaman ke zaman, menceritakan gambaran akhir zaman dan hari kemudian), hingga di bawa oleh ahli kitab (orang yang ahli dalam sejarah tentang pengetahuan Allah), 

"Ingatkah ketika Allah mengambil janji dari ahli kitab, Hendaknya ia mengamalkanya menyampaikan) ilmu, dan janganlah engkau sembunyikan".

Jauh sebelum Allah SWT menciptakan Alam Semesta, Allah sudahlah mengetahui kejadian sejak awal, karena ALLAH SWT Maha Mengetahui, seluruh perjalanan hingga pada akhirnya, Allah Berfirman.


"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusai kecuali untuk menyembah (beribadah kepada ku).

Maksut ayat: Dalam menjalani ujian, manusia tidak sendiri, tetapi menjalani ujian juga bersama golongan Jin.

Allah pun sudah mengetahui ketika nanti manusia di ciptakan, sebagian banyak manusia menjadi mahluk perusak (sedikit yang mau taat), pembangkang dan bahkan manusia berkemungkinan besar menentang Allah SWT dengan kemauaannya, dan pada akhirnya akan memasukkan mereka (Jin dan Manusia) yang menentang Allah SWT kedalam Neraka, (syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai dan para ahli syurga kekal di dalamnya, bagi yang taat kepada Tuhan), untuk mempertanggung jawabkan atas kesalahan atau dosa yang telah di lakukanya selama masa ujian di dalam dunia (orang yang gagal melewati ujian di dunia), akan didapatinya siksaan (Neraka) yang didalamnya menyala api yang sangat panas.

Sebagai contoh ciptaan Allah yang selalu taat dan tidak pernah menentang adalah Malaikat. Tetapi manusia di ciptakan lebih baik dari pada malaikat, lebih baik dari Gunung-gunung, bahkan lebih baik dari semua yang pernah Tuhan ciptakan.

Mengapa demikian? Karena manusia memiliki kelebihan, yakni "MEMILIKI KEHENDAK SENDIRI" sedang malaikan dan mahluk ciptaan yang lain tidak memiliki kehendak (selalu patuh menjalani hidup yang sudah di tetapkan kepadanya, sedang Jin [Iblis laknatullah] menjalani kehidupanya denga kesombonganya dan tipu daya untuk menyesatkan manusia), sebagian kecil jin menjalani hidup dengat taat kepada Allah. Manusia mampu dengan kehendaknya untuk menentang atau untuk taat kepada Tuhan. Tetapi manusia mampu dengan kehendaknya untuk menentang atau untuk taat kepada Tuhan.

Tuhan telah menciptakan malaikat yang selalu patuh, tetapi malaikat bukan ciptaan Tuhan yang terbaik (karena tidak memiliki kehendak sendiri), Tuhan menciptakan manusia yang mempunyai kehendak yang besar, bahkan berkemungkinan menggunakan kehendaknya untuk menentang Tuhan dan mempertuhankan dirinya sendiri, dan juga mampu berkehendak mengikuti perintah Tuhan (walau golongan ini lebih sedikit, yakni ahli syurga), inilah kesempurnaan manusia di antara mahluk lain, dan Ini adalah bukti, bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik.
"Jika memilih menjadi manusia yang mengikuti perintah Tuhan, maka akan masuk Syurga di sisi Allah SWT" (pada hari akhr), "jika menentang-Nya, maka akan dimasukkan ke dalam Neraka (untuk mempertanggungjawabkan kesalahan [dosa] yang terlanjur ia kerjakan di dunia), "

Dan jika mematuhi perintah-Nya, maka manusia akan lebih baik derajatnya (jika lulus ujian) dari para malaikat (malaikat tidak punya kehendak bebas memilih dari dirinya sendiri, selain sifaat taat)", maka malaikat selamanya akan mematuhi Tuhan (menerima kodrat yang telah di tentukan baginya) selamanya malaikat tidak bisa melakukan kesalahan, itu sangat luar biasa, bagaikan karyawan teladan di suatu perusahaan, tetapi jika manusia dengan keras mampu melewati ujian (di dunia) Allah menjanjikan pangkat lebih baik, lebih tinggi dari para malaikat bahkan kekal di dalamnya. Bagai seorang pejabat yang amanah, maka jabatanya pun akan berkesinambungan.

"Jika di bandingkan dengan manusia yang memiliki kehendak sendiri, maka malaikat tidak sempurna", sedang manusia yang menggunakan kehendak sendiri untuk taat, ia yang menjadikan manusia dikarunia pangkat di atas malaikat (syurga).

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik yang pernah Tuhan ciptakan. Tuhan telah memberikan kehendak bebas kepadanya, untuk memilih jalan yang ia sukai, dan maka dari itu level (makam/posisi) manusia ini dalam berfikir, bertindak pun sangat berfariasi dan bermacam-macam, atas kehendak, keinginannya masing-masing individu. Manusia umpama seorang anak di dalam rumah (mempunyai kehendak) sedang malaikat, gunung, bumi, matahari, binatang, tumbuhan, itu ibarat perabotan rumah tangga di dalam rumah (ia ada sesuai fungsinnya di buat, tetapi tidak berkehendak).

Lalu ketika Allah sudah mengetahui bahwa manusia akan menjadi buruk dan banyak yang akan menentang (kafir) kepada Allah, mengapa Allah masih juga menciptakan dan melahirkannya ke dalam dunia?

Karena Tuhan Maha Mengetahui segala urusan. Dan Tuhan jauh lebih unggul, dan Dia maha Besar, Tuhan mampu menciptakan alam semesta, mengelola pemerintahan alam semesta tanpa bantuan siapa pun (Maha Esa), Maha Adil, Tidak beranak dan tidak Diperanakkan, Dia Maha Awal dan Maha Akhir (99 Asmaul Husna/Nama Allah yang indah), Allah SWT mampu menciptakan makhluk yang mempunyai kehendak bebas memilih dalam dirinya sendiri dan atas kehendak sendiri, yakni manusia.

Allah SWT Berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), Dan Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS: Al-Hashr ayat:18)

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS: Al-Hashr ayat:19)

Firman Allah: Dialah Allah yang menciptaka, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai Asmaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan bumi. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS: Al-Hashr ayat:24)

Apakah ada yang salah dalam proses penciptaan manusai hingga banyak yang tidak taat?
Jawabannya, Tuhan tidak pernah salah dalam segala hal, penciptaan manusia sudah tepat komposisinya, bahkan lebih sempurna di banding malaikat atau mahluk lain. Salah satunya adalah bentuk tubuh yang sempurna (coba bandingkan dengan mahluk lain).

Jika membicarakan manusia dengan kesempurnaanya lulus ujian dunia (masuk syurga), kalau pada akhirnya lebih banyak yang menentang Tuhan dan akan membawanya masuk neraka (kekurangan manusia adalah ketika ia menentang Tuhan), "itu murni kesalahan manusia sendiri". Tuhan tidak salah dalam menciptakan manusia, "tapi itu kesalahan manusia menggunakan kehendak bebasnya untuk menentang Tuhan, bukan malah mentaatinya.

Mengapa Tuhan memberikan kehendak bebas, sedang Dia tahu bahwa pada akhirnya banyak manusia di neraka (karena menentang)?
Karena manusia adalah "unik, kompleks", ciptaan Tuhan yang berbeda dari ciptaan-Nya yang lain, manusia di perkenankan untuk memilih (kelebihan manusia memiliki kehendak sendiri hanya di dunia, atas dasar sebagai alat atau fasilitas untuk menjalankan ujian), seperti Malaikat yang selalu taat mengikuti kehendak Tuhan atau manusia (mempunyai kehendak sendiri) yang mengikuti perintah tuhan yang lebih baik?

Pada hari akhir nanti (alam bardzah), manusia yang menentang Tuhan (ahli neraka) akan menyesalinya dan memohon kepada Tuhan untuk kesempatan kedua kalinya, tetapi sudah tidak ada kesempatan yang kedua kalinya lagi. Bagi golongan manusia yang taat (ahli syurga), masuk syurga adalah mudah baginya.

Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Al-A'raaf ayat 172, 176, 177Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengelurakan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, Allah berfirman: "Bukankah Aku ini Tuhanmu?', Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kamu (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan). (QS: Al-A'raaf ayat:172)

"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajatnya) dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia (nafsu) dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka perumpaanya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkanya lidahnya, dan jika kamu membiarkanya dia mengulurkan lidah (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (QS: Al-A'raaf ayat:176)

"Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada mereka sendiri mereka berbuat dzolim." (QS: Al-A'raaf ayat 177)

Bahwa Tuhan telah mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah Berfirman: "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" dan mereka setuju, lantas mereka meninggalkan ayat-ayat Allah, membawanya kedala kesesatan, bahkan Tuhan mengibaratkan kepada orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah), seperti anjing yang jika di usir atau dibiarkan, ia akan tetap menjulurkan lidah nya. Jika ia susah meminta pertolongan, ketika ia enak menjauh.

Tuhan berfirman dalam Surat Al-Hashr ayat:21"Jika sekiranya Tuhan mewahyukan Al-Quran kepada gunung, maka gunung itu akan runtuh". 

Ini berarti, gunung yang kokoh sekalipun tidak akan mampu menerima wahyu Quran, hingga bisa membuatnya runtuh."Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutanya kepada Allah. Dan perumpaman-perumpaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir." (QS: Al-Hashr ayat:21)


Tuhan berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat:72"Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan guning-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikul lah amanant itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh."

Bahwa manusialah yang bodoh karena mengatakan, "Kami ingin menjadi manusia (bersedia menjalani ujian di dunia)". Ketika Allah menawarkan kepada seluruh mahluk untuk menerima ujian, hanya manusia saja yang mau memilihnya, bahkan gunung, bumi, matahari dan seluruh mahluk yang pernah ada tidak mau memilihnya. Dan seluruh semesta menjadi saksinya.

Lantas Allah SWT memerintahkan kepada seluruh mahluk untuk menghormati Adam AS sebagai wakil seluruh mahluk (kholifah), hanya golongan Jin dari kalangan Ifrid yang tidak patuh (tetapi ada juga yang patuh), hingga Allah melaknatnya (terusir) dari syurga dan mendapat nama baru, yakni "Iblis", lantas Iblis menerima keputusan Allah melaknatnya , hingga akhir nanti kekal didalam neraka, tetapi iblis mempunyai permohonan, agar hudup kekal hingga hari kiamat, dan meminta izin untuk menggoda (menyesatkan) manusia, Allah SWT mengabulkannya, tetapi Allah melarang iblis menggoda manusia yang tidak bisa di goda atau disesatkan.

Mengapa Iblis dengan yakinnya tidak mau mengikuti perintah Tuhan untuk menghormati Adam AS yang terbuat dari tanah liat yang kering, dan Iblis (terbuat dari api) dengan kesombongannya tidak mau taat, lantas memilih bersedia di laknat (laknatullah) hingga menjadi ahli neraka selamanya? Tidak lain adalah, Iblis meragukan keputusan Tuhan, atas kesempurnaan Adam AS.

Iblis laknatullah di ciptakan dari api oleh Allah SWT jauh sebelum menciptakan Adam AS, Iblis menganggap dirinya lebih baik (senior) atas ibadah iblis yang sudah mencapai ribuan tahun, "Iblis menganggap Adam mahluk baru di ciptakan yang tidak tahu apa-apa (junior). Iblis sangat yakin mampu menyesatkan manusia, hingga nanti menjadi temannya di neraka, Naudzubillah (silahkan merujuk kisah Nabi Adam AS vs Iblis agar lebih lengkap, yang disertai bukti yang kuat baik Quran, Sunnah, dan sejarah lain)...

Pembaca yang dimulyakan Allah SWT.
Inilah kenyataannya (bagi yang mempercayai), semua sudah terlanjur, manusia sudahlah mengajukan diri kepada Allah untuk menerima ujian (ujian yang dimaksut adalah kehidupan di dunia ini, hingga berganti julukan menjadi manusia, sebelum di dunia mahluk ruhani) sebagai manusia tidak bisa mundur lagi, takdir sudah memutuskan ia sudah tercipta sebagai manusia, yang mau tidak mau harus menjalani ujian, merujuk Quran, inilah perjanjian manusia dengan Tuhan.

"Lalu mengapa manusia setelah hidup di dunia, ia tidak lagi mengingat pernah membuat perjanjian dengan Tuhan jauh sebelum terlahir di dunia?"

Sesungguhnya Tuhan berfirman di dalam Quran: "Setiap manusia sudah ditanya", kemudian ingatan itu dihapus sebelum manusia di ciptakan dan sebelum terlahir di dalam dunia.

Tuhan berfirman di dalam Quran, "Apakah kau ingin menjadi manusia, Jika kau menjadi manusia, kau akan bisa mengungguli para malaikat (pangkat), atau kau bisa menjadi lebih hina (gagal menjalani ujian di dunia). Jika kau tidak mau menjadi manusia, maka tidak apa-apa".

Jadi Tuhan bertanya kepada manusia (sebelum menjadi manusia yakni terlahir di dunia), dan Quran berfirman, kita sebagai manusia adalah bodoh. Manusia bodoh karena lebih memilih mengikuti ujian.

Sekarang ketika manusia mengikuti ujiannya (dunia), maka mau tidak mau harus menjalaninya, jika anda mengikuti perintah Tuhan atas kehendak bebasmu, maka kau akan lebih mulia daripada malaikat, jika kau menentang Tuhan, maka kau menjadi lebih rendah.
Tentunya kita semua ingin melewati ujian (dunia) dengan keunggulan.

Bersyukurlah orang-orang yang mempercayai (mengimani) kebenaran Al-Quran-As-Sunah dan percaya hari kiamat (suatu saat nanti akan datang hari kiamat).

Allah SWT berfirman: "Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit." (QS: Surat Al-Muddaththr ayat: 8-9)

Firman Allah SWT: "Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya." (QS: SuratAl-Muddaththr ayat: 38)

Allah SWT berfirman: "Tidak ada satu manusia pun yang menentang (lepas dari) pengadilan Tuhan."

Manusia akan tahu pada hari kiamat (akhir). Satu-satunya yang manusia katakan adalah, "Tolong beri kami kesempatan", dan Allah SWT berfirman, "Sudah Terlambat".

Jadi jika anda ingin mendapatkan kesempatan lagi, itu artinya manusia harus kembali ke rahim ibu lalu terlahir di dunia lagi (reingkarnasi)? keputusan Tuhan sudah jelas, di dunia sudahlah banyak kesempatan yang Tuhan beri, bisa seenaknya, bermalas-malasan, tidur, bersenang-senang sesuka hati, dan urusan rizki pun sudah diperkenankan (melalui jalan yang tak di sangka datangnya, yakni Rahmat Allah), ketika masa itu sudah habis (kematian atau kiamat), maka tidak ada kesempatan lagi.

Jadi orang-orang yang gagal, dia tidak bisa dengan hanya mendapat kegagalan (tapi juga beserta beban kegagalanya yang harus dipertanggungjawabkan).

Allah berfirman di dalam Al-Quran, "Tidak satupun manusia yang menentang keputusan Allah", mereka akan meminta, "Allah (Ya Tuhan ku) berikan kami satu kesempatan lagi", tapi Tuhan berkata, "Sudah terlambat."

Tuhan telah memberikan kita kesempatan menjalani ujian di dunia. Allah sudah memberikan mu banyak kesempatan untuk memohon ampun (batas kesempatan bertaubat adalah kematian di dunia, atau ketika belum kiamat besar, yakni hancurnya dunia). Jika bertaubat, hendaknya menyesali kesalahan dan tidak mengulanginya sebelum datang kematian, ini adalah maksut Allah Maha Pengampun.

Tapi ternyata banyak manusia berbuat salah lagi, bahkan mengulang kesalahan yang sama, begitu seterusnya, tanpa rasa menyesal. Tetapi ingat lah, ketika anda meninggal, maka pintu maaf dan kesempatan bertaubat sudah tidak berlaku lagi, dan tidak ada kesempatan lagi. Tuhan memang benar maha pengampun, tetapi ampunannya hanya berbatas kepada kematian (kiamat), jika kematian sudah menghampiri, maka ampunan yang di janjikan Allah pun tidak berlaku lagi.

Jika anda masih bertanya, mengapa Tuhan menciptakan manusia?
Karena manusai adalah ciptaan Tuhan yang lebih baik dan mampu menerima wahyu Quran (menjalankan perintah dalam ujian). Setiap orang yang rasional, haruslah setuju, "bahwa makhluk yang mempunyai kehendak bebas yang berasal dari dirinya sendiri, adalah ciptaan yang lebih baik dari pada makhluk yang tidak mempunyai kehendak (nafsu)."

Jika anda bertanya lagi kepada orang lain atau diri sendiri, mengapa saya tidak ingat telah mengadakan perjanjian kepada Tuhan dan telah berjanji akan taat (ketika nanti di dunia)?

Pertanyaan anda sangat benar. Tapi nanti ketika kematian menghampiri (anda akan menghadapi pertanyaan dan siksa kubur hingga kiamat, yakni ditiupnya sangkakala pertama yang menyebabkan kehancuran dunia) dan pertanyaan ketika nanti dibangkitkan kembali (ditiupnya sangkakala yang kedua) di alam barzah, saat itulah manusia akan menemui Tuhan, maka pada saat itu manusia berkata "Aku ingat". Walau anda menyesali dan meminta kesempatan lagi, itu sudah terlambat.

Menurut Dr Zakir Naik, bahkan sekarang pun kita semua tidak mengingatnya. Percayalah kepada Firman Allah yang terdapat pada Al-Quran, percayalah kepada utusan-Nya dan berimanlah kepada hari kemudian (kiamat), karena Quran tidak pernah salah (bagi orang-orang yang percaya), karena secara ilmiah, bahwa 80% Quran sesuai 100% dengan ilmiah. 20% masih ambigu, tidak benar dan tidak salah, Jadi secara logika, ketika 80% itu semuanya 100% benar, dan bahkan tidak 0,01% dari yang 20% itu salah, Jadi logika mengatakan bahwa yang 20% pasti juga benar. Orang yang ilmiah dan menggunakan logika, seharusnya pun percaya kepada pernyataan Al-Quran, bahwa kita memilihnya. Jika tidak memilihnya maka silahkan anda memilih jalan yang salah atau mempertanyakan kepada Tuhan, "Kenapa kau menjadikan aku sebagai manusia?" Maka Tuhan akan anda salahkan.

Tapi Tuhan berfirman di dalam Quran menegaskan. "Gunung saja ketakutan", bahkan semua mahluk ketakutan, tapi kita sebagai manusia, dengan bodohnya malah memilihnya (bersedia menjalani ujian di dunia). Silahkan anda kaji kembali kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa, dan perjalanannya (merupakan kerangka untuk bisa menjalani ujian ini, walau secara logika perjalanan hidup kita berbeda dengan Adam-Hawa, tetapi hakikatnya sama).

Jawaban mengapa manusia tidak pernah ingat pernah mengadakan perjanjian denga Tuhan.Sampai kapan pun manusia tidak akan ingat (kecuali saat ujian sudah selesai). "Bahkan semua manusia tidak pernah mengingatnya", DISINILAH INTI BAHASAN INI, JIKA MANUSIA INGAT SEMUA PERJANJIAN DENGAN TUHAN, LANTAS DIMANA LETAK UJIANNYA?

Perumpamaan, manusia sebagai murid yang sedang menjalani ujian, ia pun tidak akan menolak dan membenarkan sudah menerima materi pelajaran dan penjelasa oleh guru, dosen tempat anda sekolah atau kuliah (bukti itu ada pada manusia, yakni kepintaran berfikir dan semua sisi kesempurnaan yang ada pada manusia), tetapi ketika murid menjalani ujian (ketika manusia sudah di dunia menjalani ujian) dalam waktu yang sudah di tentukan, harus sudah menyelesaikan lembar soal yang ada, selesai tidak selesai harus di kumpulkan (yakni kematian atau hari kiamat nanti), tanpa tahu soal apa saja yang akan anda kerjakan? karena jika anda tahu pertanyaan dan apa jawabanya, "LALU DIMANA LETAK UJIANNYA?".

Disini anda akan berlomba mengingat semua pelajaran yang pernah di pelajari tanpa mencontek, kalau anda melihat catatan, maka anda curang mencontek (padahal ada hukum dan aturan di larang mencontek), lalu anda akan di keluarkan dan dinyatakan tidak boleh mengikuti ujian lagi (gagal ujian), jika di dunia adalah orang yang bunuh diri, ini sebabnya Islam mengharamkan perbuatan bunuh diri.

Berikutnya setelah ujian anda jalani, maka hasil pekerjaan anda akan di koreksi (hari penimbangan), karena ujian selesai, anda boleh mengeceknya, pada akhirnya anda akan bertemu denga guru atau dosen, boleh bertanya kepada mereka, bahkan anda bisa melihat buku, atas pertanyaan dan jawaban di dalam lembar ujian yang telah berlalu, di sinilah anda akan mengingat, anda sudah pernah membahasnya dengan guru atau dosen, tetapi sudah terlanjur anda lupakan, dan anda pun mengakui pernah membahasnya, ketiak nilai jelek, anda meminta mengulang ujian, tetapi sudah terlambat, ujian sudah selesai, dan anda tinggal menunggu hasil atas apa yang pernah anda pelajari, baik atau buruk, itulah kenyataan hasil yang anda dapat.

Menjadi murid "TERBAIK-syurga" (hidup bersama orang-orang besar - kenikmatan syurga) atau "GAGAL-neraka (besrta orang-orang yang tidak sekolah, mengerjakan pekerjaan kasar dengan bersusah payah - siksa neraka)

Kesimpulannya, ketika anda menjalani ujian, anda tidak di perkenankan membuka buku atau tidak mungkin guru anda memberi tahu jawabanya, jika anda di beri tahu jawabanya atau boleh mencontek, lantas dimana letak ujiannya? Tetapi ketika ujian selesai, anda boleh membuka buku bahkan bertanya kepada guru, maka anda akan menerima jawaban, ini adalah hari akhir setelah datang kematian di dunia dan ketika dunia hancur (kiamat).

Jika ujian berakhir dan anda tidak ingat, anda boleh bertanya kepada Tuhan, "kenapa ini tidak masuk akal?...", tetapi ketika saat itu tiba, penyesalan pun sudah terlambat (masa ujian sudah selesai). Terimalah hasil ujian anda.

Quran berfirman, "Tidak satupun manusia akan menentang pengadilan Tuhan".

Kembali lagi, jika anda adalah orang ilmiah, logika, berdasarkan pengetahuan ilmiah, ketika membaca kitab-kitab (ilmu pengetahuan), lalu bandingkan membaca Quran, bahwa Quran adalah satu-satunya kitab agama di muka bumi yang sudah melewati ujian-ujian atas kebenaranya dari masa ke masa, ia tetap terjaga dengan ciri khas bahasanya.

Quran menyinggung, "Silahkan jika mampu membuat satu ayat saja", tetapi tidak ada manusia yang bisa membuatnya. Quran sangatlah spesial, lengkap, sempurna, indah, mahal, tentu ketika ada barang yang demikian, sulit untuk mencarinya (mempelajari), mahal harganya, dan banyak yang memalsukan, hanya orang-orang yang mampu dan yang mau berusaha yang bisa mendapatkannya.

Wahyu Al-Quran bukan berasal dari makhluk, ia berisi firman-firman Allah SWT, yakni Tuhan semesta alam, tetapi ketika ada manusia membuat buku (ada kitab/buku berarti ada perjalanannya) atau rangkuman ilmu pengetahuan, ia tidak selamanya benar/mutlak masih prakiraan, kemungkinan, ketika sudah bukan masanya lagi, lambat laun pengetahuan yang manusia buat (walau ketika pada masanya di yakini 100% benar), tetapi di masa berikutnya pengetahuan itu akan memudar dan akan ada yang menciptakan pengetahuan baru yang seolah tampak lain, tetapi karena di buat di dunia, ia akan mengikuti kefanaan dan ketidak kekalan dunia, walau konsepnya berbeda tetap saja sama, masih prakiraan. Allah SWT yang selalu membuktikan kebenaranya, dari masa ke masa.

Semoga anda tidak bosan mengkaji, karena yang kita kaji adalah WAHYU Tuhan, seolah berputar-putar saja, wahyu Tuhan (ayat-ayat Quran) benar sangatlah sulit, dan butuh renungan bahasan yang mendalam, tidak bisa di telan mentah-mentah (sebelum di makan, buah durian haruslah di kupas), membutuhkan banyak sumber, agar tidak salah, dan kesimpulan kajian Quran tidaklah terbatas, dan bermacam-macam metode, sesuai kemampuan memecahkannya, jangan merasa puas dulu atas apa yang telah dicapai (pencapaian di dunia adalah semu dan tidak kekal), karena akan menciptakan kesombongan yang menghancurkan diri (seperti iblis), ketika kita tidak tahu, janganlah malu untuk bertanya (Malu bertanya sesat dijalan), kepintaran manusia tidak kekal, nanti akan di makan usia. Mari bersama bahu-membahu mencari kebenaran.
Mari kita lanjut lagi pembahasannya....

Mengapa banyak orang masuk neraka dan hanya sedikit yang masuk syurga?
Dalam ujian, tentu tidaklah mudah, dari kesekian banyak generasi, ras, kaum manusia sejak manusia awal (Adam AS), hingga masa akhir zaman (masa Nabi Muhammad SAW - Datang hari Kiamat), banyak kaum-kaum yang menentang perintah Allah SWT, lalu Tuhan membuktikan kasih sayangNya dengan mengirim utusan (Nabi) yang berasal dari kaum mereka sendiri untuk menyampaikan peringatan dan kabar gembira dari Tuhan, ada sedikit manusia yang mau mendengar, tetapi banyak manusia menentang, hingga memburu para Nabi, lalu mengakibatkan murka Tuhan.

Ketika Tuhan akan menghukum / mendatangkan azab bagi kaum yang menentang, Tuhan masih memberi peringatan untuk terakhir kali melalui Nabi (utusan), jika bertaubat, maka Allah mengurungkan adzabNya, tetapi ketika masih saja menentang, maka Tuhan menurunkan adzab-Nya, sebagaimana keterangan di dalam Quran, yang merangkum kisah-kisah baik dan kisah-kisah buruk, semata untuk berita baik dan peringatan kepada kita semua, agar bisa di renungkan, lantas jalan mana yang mau kita pilih.

Jika kesimpulan akhir banyak orang yang gagal menempuh ujian (dunia) hingga membawanya ke Neraka, lantas apakah Tuhan itu sadis, karena sebelumnya Tuhan tahu banyak yang masuk neraka, tetapi tetap menciptakan manusia?

Jawabanya adalah Tuhan tidak bersalah, dan tidak sadis, tetapi kompetisi ini (melewati ujian di dunia) manusia sendiri yang meminta dan yang mau melewati ujian dengan konsekuensi menerima segala akibatnya ketika ia gagal, jika menyalahkan Tuhan, itu sangat salah, sebaliknya Tuhan itu sangat baik, hingga mengabulkan permintaan dan memberi kesempatan menjadi manusia untuk melewati ujian di dunia, dengan menyertakan rizki kepada manusia sejak ia di lahirkan sampa meninggal kelak, karena Tuhan pun sudah memperkenankan urusan rizki (makan, minum, penghidupan, dll di dalam dunia), dengan usaha-usaha (ikhtiar) dan tanpa sadar manusia dari berbagai profesi bisa saling melengkapi satu dengan yang lain. Cicak pun membawa rizki bersamanya, walau melata di dinding ia pun bisa mendapatka makanan, hanya perlu mendekati cahaya di gelap malam (ini adalah peringatan Tuhan untuk manusia yang ada di sekitar. Manusia ibarat kucing yang di pelihara majikan, walau urusan rizki sudah diperkenankan, tetapi masih harus ikhtiaratau usaha, bagai cicak cicak yang mendekati cahaya ketika gelap, untuk mencari makan) 

Mengapa masuk syurga sangat sulit?Umpama, dalam perjalan pendidikan, terdapat urutan tingkatan, mulai dari sekolah Taman Kanak-kanak (TK), lalu Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA), lalu Perguruan Tinggi (Universitas), coba anda perhatikan di sekeliling, tentunya lebih sedikit orang yang bisa melanjutkan ke tahap tertinggi dalam pendidikan (ujian), tetapi lebih banyak orang yang gagal di tengah jalan, ada yang hanya lulus SD saja, bahkan ada yg tidak lulus sekolah sama sekali. Ahli syurga seperti pejabat, walau banyak yang berlomba mengejar jabatan, tetapi hanya sedikit yang mampu menjadi pejabat, semua itu adalah peringatan agar manusia berfikir.

Nah, begitu juga kenapa banyak manusia masuk neraka dan sedikit yang masuk syurga, jawabnya adalah hanya orang-orang yang cerdas, pintar, berusaha, mengikuti petunjuk (ketika menuju ke suatu tempat, tentu butuh alamat) yang bisa melewati ujian dunia yang berat ini (di tiap manusia memiliki kemampuan yang sama, hanya orang yang memiliki kemauan keras yang berhasil masuk syurga (mampu menggapai keinginannya, tetapi orang yang malas selamanya akan gagal) menjadi penghuni neraka, "Hanya orang-orang yang berilmu dan berakal sehat yang bisa menerima dan mengerti Quran, tetapi orang bodoh (yang tidak taat kepada hukum Allah atau orang yang hanya mengejar dunia mempertuhankan dunia) tidak bisa mengetahuinya. Antara dunia dan akhirat haruslah seimbang.

Tuhan sudah memberikan manusia modal awal, yakni Hidup, dan urusan yang lain, Allah lah yang mengaturnya untuk manusia, bahkan manusia tidak tahu, tidak di fikirkan sebelumnya, tahu-tahu anda mendapatkan rizki, ketika mendapatkan rizki, malah engkau sombongkan dan engkau anggap milik mu sendiri, bahkan ada yang menyembah rizkinya, (padahal itu bagian fasilitas yang di berikan Tuhan untuk manusia agar meringankan dan bekal agar terus bisa melewati ujian, dan rizki juga adalah sebagai bagian ujian itu sendiri), rizki adalah segala sesuatu yang kita dapat di dunia, yakni harta, tahta, pasangan, anak, makan minum, kesehatan, rumah, dll.

Jika manusia tidak mengikuti petunjukNya (bagai mencari wilayah tidak ada alamat), maka tidak akan bisa masuk syurga, dan jika manusia mau mengikuti petunjuk (Quran-Sunah), maka ia akan mampu masuk syurga, bahkan itu mudah baginya. Semua bergantung kepada diri manusia itu sendiri, jika cerdas dan jujur kepada diri sendiri, tapi jika tidak jujur pada diri sendiri, bahkan jika boleh seperti itu, orang yang tidak cerdas pun bisa masuk syurga atau kalau boleh orang bodoh pun bisa menjadi pejabat, tetapi ternyata tidak, satu-satunya cara awal adalah harus jujur.

Tuhan sudah memberikan pilihan yang banyak kepada manusia tentang bagaimana mematuhi-Nya. Sebagian orang menganggap diri mereka pintar, jika benar pintar, mereka tentu akan melihatnya dengan jelas, sejelas hitam dan putih, bahwa ini adalah firman Tuhan, dan manusia harus mengikutinya. Itulah alasan mengapa Francis Bacon berkata, "Sedikit pengetahuan menjadikanmu Ateis. Pengetahuan yang mendalam menjadikanmu orang yang beriman kepada Tuhan".

Janga pernah menyalahkan Tuhan, karena sesungguhnya manusia yang bodoh karena telah memilih untuk mengikuti ujian. Bukan Tuhan, Tuhan sudah memberikan pilihan. apa yang manusia inginkan, kitalah yang memilih. Jadi manusia sendiri yang harus mempertanggung jawabkan, bukan Tuhan. Itulah keterangan Allah di dalam Quran. pada hari kiamat, semua manusia akan tahu dengan sangat jelas, maka dari itu manusia jangan sampai gagal, jika gagal melewati ujian, maka sama saja menghancurkan diri sendiri.

Mengama Tuhan memberikan referensi tentang gunung-gunung, bahwa Dialah yang menciptakanya, dan bagi-Nya itu sangat mudah (dengan "kun" jadilah, maka jadi).

Firman Allah, "Benda yang dengan mudah Kuciptakan ini, gunung-gunung akan runtuh, dan kau sebagai manusia lebih unggul, jadi kenapa kamu tidak memahaminya?" semua perumpamaan itu semata petunjuk Allah bagi manusia.

Allah SWT berfirman dalam Quran Surat Al-Hashr 59:21, "Seandanya Quran diwahyukan kepada gunung, maka gunung akan runtuh". Tetapi bagi manusia ini tidak berpengaruhnya. Allah memberikan contoh untuk menunjukkan bahwa, benda-benda yang begitu kuat, gunung yang telah diciptakan Tuhan pun tunduk, maka kenapa manusia yang lebih sempurna malah tidak patuh?

Allah berusaha memberikan contoh bahwa manusia bodoh (bukti peringatan Allah ada di mana-mana bahkan ada pada dirinya, tetapi tidak membuat manusia berfikir). dan Allah tidak mencoba memuji diri-Nya sendiri, dan kapan pun manusia mengucapkan untuk memuji Tuhan, Misal "Allahuakbar (Allah Maha Besar)", apakah anda fikir ini akan merubah kebesaran Allah? Tentu tidak. walaupun manusai memuji (beramal) mengucapkan Allahuakbar berulang kali, ribuan bahkan jutaan kali sekali pun, Allah tidak berubah menjadi besar, karena Dia sudah Maha Besar. Alasan kita mengucapkan hal-hal itu karena sifat manusia kita, bahwa kita cenderung mengikuti orang terkenal atau yang kita puji dan mengikuti orang terdekat, bahkan saran mereka pun di ikuti.

Misalnya, Ibu anda terkena serangan jantung, Lalu ada orang yang tidak kita kenal memberikan pengobatan. Dan anda mendengar bahwa ada specialis jantung terbaik dan terkenal, lalu apakah anda mendengarkan specialis jantung yang terkenal, ataukah mendengar orang dijalan yang tidak dikenal? tentu anda akan memilih si ahli jantung, karena dia terbaik dan terkenal. Atau ketika anda mendapati masalah, hanya saran orang yang dekat saja yang anda terima.

Jadi alasan mengapa dalam ibadah sehari-hari ada doanya yang maknanya mengagungkan Tuhan, lalu dalam sholat kita mengucapkan Allahuakbar (Allah Maha Besar), Allah Maha Bijaksana, dll, kenapa? Tentunya hal ini tidak bermanfaat bagi Allah. Tetapi ini bermanfaat bagi manusia sendiri, bahkan ketika kita memuji-Nya, maka kita akan mengikuti-Ny. Apabila manusia mengikuti-Nya, maka ia akan masuk syurga, bagi Allah semua itu tidak ada artinya. Dengan begitu Allah berfirman, "Apakah kamu masih tidak percaya? Apakah kamu tidak memahaminya?". Itu arti Quran diwahyukan kepada manusia agar mereka memahaminya.

Jadi Allah SWT memberikan contoh-contoh, ibadah, hukum-hukum di dalam Quran bukan untuk membuat diri-Nya Maha Besar (tetapi untuk manusia agar mau berfikir, dan mengikuti jalan Allah yang benar dan Allah tidak pernah ingkar atas janji-Nya), tanpa anda puji pun, sejak awal dan dari dulu Allah sudahlah Maha Besar. Lalu Allah memberitahukanya kepada manusai. Allah berfrman dalam Quran bahwa Allah tidak membutuhkanmu, tapi manusialah yang membutuhkan Allah.

Jadi ketika manusia memuji-Nya dan ini bagian dari psikologi manusai, bahwa orang yang kau puji, orang yang kau percaya, dan orang yang kau agungkan, maka kau akan mengikuti nasehat dan mempercayainya.

Dengan mengikuti nasihatnya, hal ini tidak bermanfaat baginya, melainkan bermanfaat bagimu. Dari dulu Allah SWT Maha Besar, Dari Dulu Dia Maha Penyayang. Ini adalah aturan yang diturunkan, Dia Pencipta kita, jadi Dia tahu jalan fikiran kita.

Pada saat manusia mengetahui bahwa Allah mewahyukan fakta-fakta ilmiah yang baru kita ketahui di zaman sekarang, maka hal itu mudah-mudahan akan menambah keimanan kita pada Allah SWT.

Allah berfirman QS:Surat Fussilat ayat:53"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami disegala penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar."

Jadi Allah memberikan contoh-contoh ini karena bermanfaat buat manusia, dan tidak bermanfaat bagi-Nya (rahmat Allah). Ini adalah kesempatan yang di berikan-Nya. Agar kita bisa masuk syurga. Dan dengan semua contoh yang sudah diperlihatkan-Nya itu adalah contoh ciptaaan-Nya, dan Allah SWT menunjukkan kebenaran bahwa manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, tapi juga congkak dan bodoh.

Gunung pun akan runtuh menerima wahyu Quran, tetapi bagi manusai tidak, dan jika manusia jeli dan mau berfikir, bahwa terlalu banyak kebaikan dan keutamaan yang sudah Allah berikan, bahkan hidup kita dengan keunikan yang kadang tidak kita mengerti, raga, ruh, sukma, bahkan kita tidak memahaminya, ia tidak bergerak dan hidup dengan sendirinya, dan di balik itu ada tangan Tuhan yang memelihara, ketika kita takjub, maka akan tercipta kepatuhan terhadap Tuhan, Dia pencipta manusai, Dia pantas untuk disembah.

Mengapa Allah merangkum semua kisah tersebut di dalam Quran? 
Semata untuk perbandingan antara salah dan benar, agar manusia berfikir dan memilih jalan.

Tahukan anda, bahwa sudah tidak ada utusan lagi setelah Nabi Muhammad SAW (beliau adalah utusan terakhir), karena itu dzaman ini di sebut akhir zaman, tetapi Allah masih memberi manusia kesempatan untuk memperbaiki, hingga masih memberikan ia hidup, dan Allah masih memelihara isi Quran untuk memandu manusia (Quran-Hadist ibarat peta dan denah lokasi untuk menuju suatu tempat), bahkan alam, dunia yang kini masih bisa kita huni ini adalah salah satu bukti, manusia masih di beri kesempatan, hingga waktu yang di tentukan tiba (kiamat), kapan waktunya hanya Allah SWT yang menentukan. Jadi ketika murid sedang menjalani ujian, waktu mulai hingga selesai sudah di tentukan oleh penyelenggara ujian, bukan sang peserta ujian yang menentukan.

Perlu di garis bawahi, bahwasanya kitab-kitab terdahulu yakni: Zabur, Taurot, Injil, merupakan perjalanan pembentukan Kitab Suci Al-Quran, bahkan mungkin masih banyak kitab-kitab lain yang pernah ada (baik yang di ragukan atau di yakini berasal dari wahyu Tuhan atau bukan). yang jelas, semua merujuk kepada sejarah pada masanya, ada kitab pasti ada pembawanya (nabi/utusan) berarti juga ada zamannya, dan ketika ada masa/zaman pasti ada kaumnya kala itu.

Allah SWT Berfirman: "Dia menurunkan Al Kitab (Al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang turun sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."

Lantas kitab-kitab yang terdahulu akan merujuk kepada kitab berikutnya (sebagai penyempurna), hingga Kitab Suci Al-Quran, yang berasal dari Allah SWT, di sampaikan oleh Malaikat Jibril AS, kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, dengan pangkat kerosullaNya, lalu di sampaikan para sahabat "Radiallahuan (RA)" hingga sampai kepada masa kita sekarang, ajaran Rosululloh SAW, alhamdulillah masih kita yakini (syafaat), insya Allah hingga hari akhir kelak (kiyamat), amin.

Allah dengan sabar memberi tahapan pelajaran wahyu-Nya untuk manusia agar mudah meresapi, mengerti dan agar mampu menjalankan ujian, seperti kita sekolah pun harus melewati tingkatan demi tingkatan hingga perguruan tinggi, dalam Quran di gambarkan melalui kitab atau masa.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka."QS: Al-Baqarah ayat: 119)

Selanjutnya, kita wajib curiga, mengapa dari kitab pertama merujuk kitab selanjutnya, hingga sampai Kitab Injil merujuk kepada Kitab Al-Quran, lalu Al-Quran merangkum semua kitab tersebut dengan menceritakan kisah masa itu, juga menceritakan utusan pembawanya (Nabi), dan sekaligus membenarkan bahwa zaman itu memang pernah ada (islam mewajibkan umatnya mengimani/mempercayai) kisah tersebut, terdiri dari 25 Nabi sebagai ciri pada zamannya kala itu yang kini menjadi kisah/sejarah). Walau Allah sudah menjelaskan dari awal hingga jaman akhir pun manusia masih banyak yang tidak mengerti, bahwa itu adalah level pelajaran dan pengajaran untuk menjalani ujian, mengingatkan janji manusia, ini bukti firman Allah yang mengatakan manusia itu bodoh dan fasik. Begitu pun ketika manusia sudah di tahap tinggi yakni universitas, ia lupa pelajaran SD, SLTP, SLTA, dll.

Lantas apa sebenarnya maksut Allah SWT?
Lebih dalam lagi, mari kita renungkan bersama, bahwa di balik perjalanan kitab tersebut ada pesan dari Tuhan kepada kita semua (berisi tentang peringatan dan kabar gembira, juga sebagai renungan), bahkan tidak perduli apa agama mu, apa ras mu, apa negara mu, apa warna kulit mu, yang kaya, miskin, dll, saya kira ini merujuk kepada seluruh penghuni dunia di akhir zaman.

Coba anda perhatikan dan renungkan uraian di atas (pelajari lagi sejarahnya agar anda percaya sebagai dasar, jalan mana pun yang membuat anda percaya), bukankah itu seolah membentuk sebuah lingkaran mata rantai, dari rantai pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya hingga rantai terakhir (islam), lalu rantai terakhir akan di sambungkan kepada rantai pertama, terbentuklah sebuah lingkaran, yang satu sama lain saling berkaitan. Ada pepatah untuk mewakili urain di atas, "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Kesimpulannya semua itu adalah perjalanan yang menjadikan lebih sempurna, atau perjalanan kecil hingga besar, atau dari SD sampai Perguruan Tinggi.

Perumpamaan, Didalam hukum Kubus, untuk menghitung masanya harus diketahui Panjang (p), Lebar (l), lalu Tinggi (t), tercipta rumus untuk menghitung masa pada kubus, yakni PxLxT=masa. rumusan tersebut ada, itu tentu ada maksutnya dan tidaklah kebetulan atau semata hanya ilmu pengetahuan belaka (bahkan segala sesuatu ada tidaklah kebetulan, Karena Allah ingin menunjukkan kebesaranya atau Allah ingin memperkenalkan dirinya atau itu sebuah petunjuk), jika kubus ibarat dunia, panjang lebar tinggi sebagai ras/manusianya, lalu masa adalah persatuan seluruh manusia.

Tentu ini sama seperti apa yang di maksutkan di dalam Quran, dan jika mengutip pesan Nabi-nabi terdahulu bahkan Nabi Muhammad SAW, "Mencari ilmulah hingga di negeri cina", beliau sangat mengutamakan persaudaraan yang baik, tanpa memandang agama, ras, jabatan, dll, yang umum di sebut "Silaturahmi", bisa di simpulkan, manusia hendaknya bekerja sama dalam menjalani hidup di dunia, karena sama-sama sedang dalam ujian, untuk bisa menjalani ujian, manusia membutuhkan kerja sama, memang benar Allah SWT sudah menjanjikan urusan rizki kepada manusia dan semua mahluk, tetapi rizki dari Allah pun masih melalui manusia, hewan melalui tumbuhan atau mahluk yang lain (perantara).

Lalu apalagi maksut Quran mewajibkan mengimani (mempercayai) 25 Nabi (utusan)?
Kembali kepada sejarah ke 25 nabi, bahwa sejarah mencatat, ke 25 nabi tersebut terdiri dari kaum-kaum atau negara-negara, ras-ras yang berbeda (tetapi ada juga yang sama), Quran menyebutkan kisah tersebut, sedangkan Quran adalah Kitab wahyu terakhir (akhir zaman). Bahkan Allah SWT telah memproklamasikan di dalam Quran, bahwa Allah Berfirman: "Pada Hari ini, Aku Telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku telah relakan, Islam itu menjadi agama untuk kamu." 

Kesempurnaan Quran adalah karena perjalanan awal sejarah (kitab/kaum) dari masa ke masa hingga sekarang, semua itu adalah perjalanan yang menjadikan Quran sempurna.

Mari lebih jeli lagi, Nabi mewakili suatu kaum pada zamannya, karena setiap nabi berasal dari kaumnya sendiri, maka terdiri dari berbagai kaum, ketika di simpulkan, Quran adalah kitab terakhir, secara tidak langsung, ini menggambarkan kondisi di akhir zaman, yang akan di penuhi oleh 25 kaum yang di ceritakan sejarah pada Quran sejak awal, sehingga, kaum-kaum kala itu akan berkumpul di zaman ini, coba anda perhatikan lingkungan, negara-negara, kehidupan masyarakat, pemimpin. Seolah mengulang kembali sejarah masa lampau, merujuk kisah 25 nabi yang di ceritakan pada zamannya kala itu, kini semua kaum menjelma dan sudahlah hadir di zaman sekarang.

Ada yang mati-matian mencari harta, mengejar posisi jabatan, hidup tanpa keyakinan, menyukai sesama jenis, bahkan tidak malu melepaskan pakaian juga berhubungan intim tanpa ikatan yang syah, saling membunuh dan perebutan kekuasaan, sungguh ini sudah hadir di zaman sekarang. Yang benar menjadi salah, yang salah di benarkan. Dan janganlah heran dengan semua itu, karena Allah SWT mengadakan sebagai ujian bagi kita semua, dan sudah memberi petunjuk, tetapi manusianya yang tidak mau berfikir.

"Bersyukurlah dan pertahankan bagi orang-prang yang masih memegang hukum-hukum agamanya, sehingga menjadikan mereka bermartabat, saling menghormati, hidup rukun". Semoga kita semua selalu diberi jalan yang lurus (jalan Allah), bukan jalan orang-orang yang tersesat yang di murkai oleh Allah, insya Allah hingga hari yang sudah di tentukan nanti (kiamat) tiba, amin.

Kehidupan dunia dan aksesoris kehidupan ini adalah fasilitas untuk menjalani ujian dan merupakan bagian dari ujiannya, jangan berhenti di sini, gunakan semua fasilitas hidup di dunia ini untuk menjalani ujian, bukan untuk tujuan, "Menikah tidak boleh didasari oleh nafsu (nafsu yang di masut adalah seluruh isi dunia)", bahkan semua urusan tidak boleh didasar oleh nafsu (duniawi), karena dunia ini tidaklah kekal, ia bagaikan bayangan, sejauh apa di kejar, maka bayangan pun akan menjauh, ketidak kekalanya karena dunia adalah ujian dan mencakup kepada semua dalam hidup di dunia, syurgalah kehidupan sebenarnya dan kekal di dalamnya, mari kita bersama-sama berusaha keras dengan penyadaran diri, agar kita semua bisa sama-sama lulus dalam ujian ini, hingga mencapai syurga, inilah tujuan kita ada di dunia. Untuk mencapai kehidupan yang sesungguhnya dan kekal di dalamnya (syurga). WALLAHUALAM.

Aapabila ada kekurangan, kesalahan dalam penyampaian pada kajian, mohon untuk membenarka atau memberi masukan, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan, semoga manfaat, amin. (*** /Berbagai Sumber)

MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA.

PERHATIAN: 
Waspadalah apabila ada oknum yang mengatasnamakan Kampus Olah Batin mohon jangan dihiraukan, atau web/blog yang mempublikasikan ijazah Kampus Olah Batin hasil copy-paste tanpa izin, saya tidak bertanggung jawab apabila terdapat segala kerugian, atau misal penipuan (mahar), atau akibat negatif mengamalkan tanpa ijazah langsung dan tanpa bimbingan dari saya, Kampus Olah Batin tidak memiliki cabang, web resmi www.kampusolahbatin.co.vu

Wassalam...
,

0 comments :

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang kepada pembaca yang saya muliakan, isi dalam blog "Kampus Olah Batin" saya tulis untuk sebuah jurnal pribadi saya, juga terbuka untuk siapapun, untuk saudara/i yang mungkin tertarik mengamalkannya, atau hanya sekedar membacanya, di persilahkan, semoga bermanfaat, Amin.

PERHATIAN: Ijazah keilmuan Kampus Olah Batin yang di publikasikan oleh situs lain hasil copy-paste dari Kampus Olah Batin ini, sepenuhnya tanggung jawab pemilik situs tersebut, karena diluar sepengetahuan Kampus Olah Batin.

JAKA KELANA - Lampung, Indonesia.
Email: andreanoz.as@gmail.com.

Recommended

Subscribe to Newsletter

We'll never share your Email address.